Absurd

Saya telah pergi keluar, seorang penyihir menghantui dengan udara hitam di malam hari, mengimpikan kejahatan. Saya telah melewati halangan di atas rumah-rumah yang polos diterangi cahaya. Masih kesepian. Di luar nalar. Saya telah menemukan gua-gua hangat di hutan. Mengisinya dengan penggorengan, ukiran, rak, lemari, sutra, barang-barang tak terhitung banyaknya. Tetap saja merengek, mengatur ulang yang tidak terstruktur. Saya pun naik kereta, melambaikan tangan telanjang di desa-desa yang lewat, mempelajari rute berliku sepi. Terselamatkan, dimana nyala api masih menggigit paha dan rusuk.

Yogyakarta, 7 Desember 2017

Leave a comment