Bicaranya; Tentang Cinta

Biarkan telapak tanganku meletakkan lekuk tubuh di belokan dari imajinasiku. Napasku menghela napas hangat di sebelah telingamu. Bibirku merenungkan jarak di belakang lututmu. Dari dadamu yang terengah-engah, seperti yang diinginkan matahari, itu bisa diatur seindah yang terbaik.

Semuanya berawal dengan sentuhan penuh gairah terangsang adrenalin. Kita kehilangan semua rasa tubuh kita dari pikiran kita. Tubuh kita, dikemas seperti ikan sarden. Lebih baik menulis yang hanya dimengerti burung, batu dan pohon-pohon hijau.

~wacanbuku~

Yogyakarta, 23 Januari 2018

Leave a comment